VARIASI PENGGUNAAN SUKROSA PADA MEDIUM NATA DE BANANA SKIN TERHADAP KINETIKA PERTUMBUHAN SELULOSA MIKROBIAL

Alexander Hutagaol, Fajar Restuhadi, Emma Riftyan, Edo Saputra

Abstract


Nata de banana skin  merupakan nata yang berasal dari kulit pisang. Pertumbuhan mikroba berguna secara kuantitatif dengan studi kinetika yang disetel untuk mengetahui pertumbuhan selulosa dengan kecepatan maksimum (V  maks  ) dan pengaturan  Michaelis-Menten  (K  M  ). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula sukrosa terbaik dan kecepatan maksimum (V  max  ) serta konstanta  Michaelis-Menten  (K  M ) pada selulosa mikroba yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan sehingga diperoleh 16 satuan percobaan.Perlakuan dalam penelitian ini adalah P1 (5% sukrosa), P2 (7% sukrosa), P3 (9% sukrosa) dan P4 (11% sukrosa). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan  analysis of variance (ANAVA). Jika Fhitung ≥ Ftabel maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil variansi menunjukkan bahwa kintika pertumbuhan biomassa selulosa mikroba pada pembuatan nata de banana skin dengan penggunaan sukrosa berpengaruh nyata terhadap ketebalan nata, bobot basah nata, bobot kering nata. rendemen dan kadar gula total. Formulasi perlakuan penambahan sukrosa terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan P3 (sukrosa 9%) yang memiliki ketebalan nata 0,30 cm, berat basah nata 6,18 g, berat kering nata 0,079 g, rendemen 5,16%.Nilai kinetika pertumbuhan biomassa mikrobial selulosa kulit pisang Nata de yang dihasilkan adalah kecepatan maksimum (V  max  ) sebesar 0,96019 μM/ml dan konstanta optimum menurut  Michaelis-Menten  (KM  ) 0,61614 μM.


Keywords


kulit pisang, nata de banana skin , kecepatan maksimum, tetapan Michaelis-Menten

References


Badan Pusat Statistik. 2021. Produksi Tanaman Buah-Buahan 2020. Badan Pusat Statistik.

Dagu, WW (1998). Pendekatan kuadrat terkecil parsial untuk pemodelan persamaan struktural. Dalam GA Marcoulides (Ed.), Metode modern untuk riset bisnis (hlm. 295-336). Mahwah, NJ: Lawrence Erbaum Associates.

Damiri, KR 2003. Kinetika Selulolitik Isolat Khamir Dari Tanah Gunung Halimun, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fadilah, T., Restuhaldi, F., dan Pato, U. 2021. Kinetika Pertumbuhan Selulosa Mikrobial terhadap Nata de Pina dengan penambahan Sukrosa. Jurnal SAGU-Agri Sci Tech. Vol. 20: No. 2 (Hal 73-79).

Herawaty, N dan MA Moulina. 2015. Kajian variasi konsentrasi sukrosa terhadap karakteristik nata timun sari (Cucumis sativus L.). Agritepa. 2(1): 89–104.

Hidayat, Rafly. 2018. Pengaruh penambahan konsentrasi Sukrosa terhadap Karakteristik Nata Bengkuang. Skripsi. Universitas Andalas. Padang.

Nisa, FC,. RH Hani, T.Wastono, B.Baskoro dan Moestijanto. 2001. Produksi Nata dari Limbah Cair Tahu (Whey): Kajian Penambahan Sukrosa dan Ekstrak Kecambah. Jurnal Teknologi Pertanian. 2 (2): 74-78.

Novita, R., F. Hamzah, daln F. Restuhadi. 2016. Optimalisasi konsentrasi sukrosa dan ammonium sulfalt pada produksi nata de citrus menggunakan sari jeruk afkir. JOM Faperta. 3(2): 1–14.

Nur'alini, H., dan ER Sari. 2016. Identifikasi Mutu Nata Kulit Buah Naga (Hylocereus Undaltus) dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa. AlGRITEPA,. II(2): 188–198.

Pambayun, R. 2002. Teknologi Pengolahan Nata de Coco. Kanisius. Yogyakarta.

Rizal, HM, DM Pandiangan, dan A. Saleh. 2013. Pengaruh penambahan gula, asam asetat dan waktu yang menenangkan terhadap kualitas nalta de corn. Jurnal Teknik Kimia. 19(1): 34–39.

Romansyah, R. 2015. Inovasi Rancang Bangun Bioreaktor Celup (Alternate Dip Bioreactor) untuk Produksi Bakterioselulosa (Bc). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Riau.

Rustanti, ME 2018. Potensi kulit pisang kepok kuning (Musa paradisiacal L). sebagai bahan tambahan dalam pembuatan es krim. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Setiawati, DR, AR Sinaga dan TK Dewi. 2013. Proses Pembuatan Bioetanol Dari Pisang Kepok. Jurnal Teknik Kimia Universitas Sriwijaya. Palembang. 1(19): 11-12.

Simangunsong, RM 2012. Mutu Nata De Madoe Hasil Fermentasi Alcetobacter xylinum pada Media Berbahan Dasar Madu Afkir. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sutarminingsih, L. (2004). Peluang Usaha Nata de Coco. Yogyakarta: Kanisius.

Tuhuloula, A., Budiyarti, L., dan Fitriani, EN 2013. Karakterisasi pektin dengan memanfaatkan limbah kulit pisang menggunakan metode ekstraksi. Konversi. 2(1).

Wardi, ES, dan STJ Fendri. 2018. Pembuatan natal dari kulit pisang raja (Musa paradisiacal L.). Jurnal Champublish. 3(1): 44-49.

Yoshinaga, F., N. Tonouchi, daln K. Watanabe. 2014. Kemajuan penelitian produksi selulosa bakteri dengan aerasi dan kultur agitasi serta aplikasinya sebagai bahan industri baru. Jurnal Biosains. 61: 219–224.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/sagu.22.1.p.8-14

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Sagu

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Sagu telah diindeks oleh: