PEMANFAATAN WORTEL (Daucus Carota L.) DALAM PEMBUATAN ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN JERUK KASTURI (Citrus Microcarpa B.)

CHODIJAH CHODIJAH, NETTI HERAWATI, AKHYAR ALI

Abstract


Ice cream is a type of semi-solid food made by freezing ice cream flour from sugar, a mixture of milk, animal or
vegetable fat, with or without other food additives permitted. The purpose of this study was to determine the
effect of the addition of carrot (Daucus carota L.) and kasturi orange (Citrus microcarpa B.) in making ice
cream on the quality and sensory properties of ice cream in accordance with the Indonesian National Standard
(01-3713-1995). The experiment was conducted experimentally using a completely randomized design (RAL)
with 4 treatments and 4 replications to obtain 16 experimental units. The treatment used in the study was W1
(ratio of carrot extract : kasturi orange 80:20), W2 (ratio of carrot extract : kasturi orange 70:30), W3 (ratio of carrot
extract : kasturi orange 60: 40) and W4 (ratio of carrot extract : kasturi orange juice 50:50). The data obtained were
analyzed statistically using analysis of variance (ANOVA). If F calculation was equal with or more than F table,
the further testing is done by duncan’s new multiple range test (DNMRT) at 5% level. The best formulation of
ice cream was using W2 treatment (ratio of carrot extract 70% and kasturi orange 30%). The resulting ice cream
total sugar of 60,16%, total solids of 66.11%, fat of 5.01%, protein of 3.08, overrun of 20.41%, melting time of
8.07%, and sensory assessment. Over all sensory assessment was favored by panelist with descriptions of
yellow, scented with citrus oranges and carrots, sour taste to unctuous and soft in texture.


Keywords


ice cream, carrot, kasturi orange.

Full Text:

PDF

References


Akesowan, A. 2008. Effect of combined stabilizers containing konjac flour and carrageenan on ice cream. Journal of Thailand. Vol 12(2): 81-85.

Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Guven, M. O. B. and Karaca. 2002. The effects of varying sugar content and fruit concentration on the physical properties of

vanilla and fruit ice cream type frozen yoghurt. Int. Diary. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol 55(1): 456-462.

Hadiwiyoto, 1994. Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Hamidi, F. 2016. Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap mutu sirup buah kundur (Benincasa hispida). Skripsi.

Universitas Riau. Pekanbaru.

Harris, A. 2011. Pengaruh substitusi ubi jalar (Ipomoea batatas) dengan susu skim terhadap pembuatan es krim. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hartatie, S. 2011. Kajian formulasi (bahan baku, bahan pemantap) dan metode pembuatan terhadap kualitas es krim. Jurnal Gamma.

Vol 7(1): 20-26.

Hartel, S. dan R. Muse. 2004. Ice cream structural elements that affect melting rate and hardness. Journal of Dairy Science.

Vol 87(1): 1-10.

Heatherbell, D. A., M. S. Reid, R. E. Wrolstad. 1982. The tamarillo : chemical composition during growth and maturation. New Zealand Jurnal.Sci. 25 : 239-243.

Idris, S. 2002. Pengantar teknologi pengolahan susu. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Iryandi, A., F. Y. Hendrawan dan N. Komar. 2014. Pengaruh penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan lama fermentasi

terhadap karakteristik Nata de soya. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Vol 1(1): 8-15.

Kalsum, U. 2012. Kualitas Organoleptik dan Kecepatan Meleleh dengan Penambahan Tepung Porang (Amorphopallus

onchopillus) sebagai Bahan Penstabil. Skripsi. Univeritas Hasanuddin. Makassar.

Khomsan, A. 2007. Teknik pengukuran pengetahuan gizi. Fakultas Pertanian. Bogor.

Kurnia, T. F. 2011. Kajian penambahan ekstrak dan tepung wortel terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori es krim. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol 2(3): 156-123.

Malasari. 2005. Sifat fisik dan organoleptik nugget ayam dengan penambahan wortel (Daucus carota L). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Muse, M. R. and R. W. Hartel. 2004. Ice cream structural elements that affect melting rate and hardness. Jurnal. Dairy Sci.Vol 87:

-10.

Nisa. 2015. Mutu mikrobiologi sayuran organik dan pengaruh penanganan pasca panen terhadap keamanan pangannya. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Padaga, M., dan M. E. Sawitri. 2005. Komposisi es krim. Trubus Agrisarana. Surabaya.

Padaga, M. 2008. Es Krim yang Sehat.

Agromedia. Jakarta.

Pamungkasari, D. 2008. Kajian penggunaan susu kedelai sebagai substitusi susu sapi terhadap sifat es krim ubi jalar (Ipomoea batatas). Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Pohan, R. A. 2008. Analisis usaha tani dan faktorfaktor yang mempengaruhi pendapatan petani wortel. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Puspitarini, R. 2012. Kandungan serat, lemak, sifat fisik, dan tingkat penerimaan es krim dengan penambahan berbagai jenis bekatul

beras dan bekatul ketan. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Quisumbing. E. 1996. Medicinal Plants of the Philippines. Burea of Printing. Manila.

Rakhmah, Y. 2012. Studi Pembuatan Es Krim dari Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Makassar.

Rini, K. D. 2012. Stabilizer concentration and sucrose to the velva tomato fruit quality. Jurnal Teknik Kimia. Vol 3(2): 330-334.

Rosdiana, 2008. Kualitas Es Krim Susu Segar pada Tiga Tahapan Pemisahan Krim. Skripsi Fakultas Peternakan. Universitas Hasanudin. Makasar.

Rubatzky, V. E. and M. Yamaguchi.1997. World Vegetables, Principles, Production, and Nutritive Value. Chapman and Hall. New

York.

Rukmana, R. 1995. Bertanam Wortel. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Saleh. E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ternak.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sathe, S. 1982. Functional properties of winged bean (phosphocarpus) tetragonolobus (LDC) proteins. Journal of Food Science. Vol 47(2):85-509.

Savitri. 2014. Prinsip Kimia dan Teknologi Susu. Paud Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Setyaningsih, D., A. Apriyantono, dan M. P. Sari. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Institut Pertanian Bogor

Press. Bogor.

Setyo. 2014. Jeruk Kalamansi. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sulawesi Utara.

Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi.1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Hasil Pertanian. Penerbit Liberty.

Yogyakarta.

Sunarjono, H. 2000. Kunci Bercocok Tanam Sayur-Sayuran Penting di Indonesia. Sinar Baru. Bandung.

Suprayitno E., H. Kartikaningsih, dan S. Rahayu. 2001. Pembuatan es krim dengan menggunakan stabilisator natrium alginate

dari sargassum Sp. Jurnal Makanan Tradisional Indonesia ISSN: 1410-8986. Vol 1(3): 23-27.

Suojala, T. 2000. Pre and postharvest development of carrot yield and quality. Disertasi Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Helsinki. Finlandia.

Triyono, A. 2010. Mempelajari pengaruh penambahan beberapa asam pada proses isolasi protein terhadap tepung protein

isolate kacang hijau (Phaseolusradiatus L.). Jurnal Teknik Kimia. Vol 1(10) : 1-9.

Widiantoko, R. K. 2011. Pembuatan es krim tempe dan jahe (Kajian proporsi bahan dan penstabil terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol 2(1): 54-66.

Winarno, F. G. 2003. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/sagu.v18i1.7865

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Sagu

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Sagu telah diindeks oleh: